HALOSULSEL, MAROS - Meski pemangkasan anggaran terjadi ke Kementerian Pekerjaan Umum yang berdampak ke kabupaten, Bupati Maros, Chaidir Syam dan wakilnya, Muetazim Mansyur justru menggenjot pembangunan sektor infrastruktur. Sejumlah proyek besar akan segera dikerjakan di semester awal 2025 ini. 

 

Untuk memastikan efektifitas pengerjaan, Chaidir Syam didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Maros, Alfian Amri, meninjau langsung kondisi pengerjaan jembatan Pattiro di Desa Bonto Manai dan rencana perintisan jalan di desa Bonto Mationggi Kecamatan Tompobulu. 

 

Chaidir mengatakan, proyek pembangunan jembatan di Pattiro itu merupakan pengerjaan lanjutan dari tahun 2024. Dimana untuk tahun ini, dianggarkan Rp 2 miliar untuk tahapan berikutnya. 

 

"Jembatan ini tentu sangat penting bagi warga karena menghubungkan beberapa desa. Sebelumnya, jembatan ini hanya jembatan gantung biasa yang tidak bisa dilalui oleh mobil," katanya, Selasa 11 Maret 2025.

 

Dengan keberadaan jembatan itu, kata dia, warga akan lebih mudah mengakses pelayanan pemerintah. Seperti kesehatan dan dokumen kependudukan di wilayah pusat kecamatan. Termasuk untuk tenaga medis, bisa lebih mudah melayani warganya secara langsung menggunakan ambulans. 

 

"Jadi jembatan ini sangat mendukung aksestabilitas warga untuk mengakses layanan pemerintah. Sebelaiknya, petugas-petugas kita di lapangan seperti tenaga medis ataupun tenaga pendamping lainnya juga bisa lebih mudah mendatangi warganya secara langsung," lanjutnya. 

 

Selain pembangunan jembatan di Pattiro, Chaidir menyebut sejumlah proyek infrastruktur juga akan digenjot di kecamtan Tompobulu. Seperti pengerasan jalan dari perintisan jalan, peningkatan jalan beton, jembatan hingga pembangunan embung di desa Masale. 

 

"Insya Allah tahun ini kita sudah anggarkan beberapa proyek infrastruktur lainnya di Tompobulu ini dengan total anggaran sekitar Rp 7 miliar, mulai dari jalan hingga ada pembangunan embung juga di Masale," terangnya. 

 

Terkait infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir lalu, Chaidir mengaku sudah melakukan inventarisasi untuk menentukan skala prioritas yang bisa segera dikerjakan secapatnya. 

 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perhubungan dan Pertanahan (PUTRPP), Alfian Amri menjelaskan, untuk pembangunan jalan poros Tomlobalang, desa Bonto Matinggi, tahun ini masih dalam tahap perencanaan. 

 

"Butuh anggaran sekitar Rp 15 sampai 20 Miliar. Karena masih butuh perintisan jalan dulu. Pengerasan jalan hanya sebagian yang dapat dibeton sepanjang 4 kilometer," sebutnya.