HALOSULSEL.COM, MAROS -- Kasus Stunting di Maros berada pada urutan kedua tertinggi. Tindaki hal tersebut, Tim Percepatan Penanganan Stunting menentukan dua kecamatan sebagai file project. 

 

Berdasarkan data Tim Percepatan Stunting Kabupaten Maros, tingkat stunting berada di angka 14 persen.  Dengan kasus tertinggi berada di Kecamatan Turikale dan Mallawa dengan kasus terendah.

 

Sebab itu, Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari melakukan kunjungan langsung ke Posyandu Mekar I, Desa Uludaya, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros.

 

"Langkah yang ditempuh sekarang adalah menentukan dua kecamatan sebagai file project, yakni Turikale dan Mallawa. Kita berusaha menggali dan menemukan persoalan, merumuskan kasusnya dan langsung menindaklanjuti," jelasnya.

 

Wabup Maros yang kerap disapa Hati ini mengungkapan, hari ini kita mengunjungi desa Uludaya dengan tiga kasus yang diduga stunting. Dua kasus di posyandu Mekar I dan satu di posyandu lain. Dua anak bersaudara tersebut adalah Asriana dan Aldi.

 

"Untuk posyandu ini yang hadir hanya dua, karena yang satu di posyandu lain. Setelah kita bertemu dengan dua anak yang diduga kasus stunting itu, ternyata yang kita lihat si adik ini sudah positif stunting. Sedangkan si kakak berdasarkan pengamatan, kelihatan bukan stunting," bebernya.

 

Wabup yang kerap disapa Hati ini benar melakukan tindak lanjut. Pihaknya langsung meminta untuk memperlihatkan BPJS  sang orang tua untuk dilanjutkan ke Dinsos.

 

"Kami sudah melihat BPJS orang tuanya tadi, kami juga mengarahkan Pak Camat dan Pak Desa untuk mengantar si kakak langsung konsultasi ke dokter anak di Rs La Palaloi," sebut Hati.

 

Hati juga menyebutkan, langkah yang dilakukan tahun ini memang sedikit lebih berat. Sebab, selain menangani kasus stunting tahun lalu, pihaknya juga berusaha mencegah kasus stunting tahun depan.

 

"Memang agak ribet, karena kita melakukan pengobatan dan pencegahan disaat yang bersamaan. Semoga segera Maros tidak lagi berada diurutan kedua tertinggi," harapnya.

 

Hati juga menjelaskan, beberapa penyebab stunting diantaranya menikah diusia mudah dan tidak terpenuhinya gizi ibu saat hamil. "Salah satu inovasi yang kita temukan dan mulai kita kembangkan adalah selai kelor dan beras yang mengandung zat besi tinggi," tuturnya.

 

Sementara itu ibu dari Asriana dan Aldi, Suhra mengaku, putra putrinya sama sekali belum pernah dibawa ke Rumah Sakit.

 

"Selama ini hanya diperiksa di puskesmas dan posyandu. Kalau kakaknya sudah sejak lahir ada kelainan, tetapi Aldi baru tahu setelah dijelaskan ciri-ciri stunting," sebutnya. (edh)