HALOSULSEL.COM, SELAYAR --Bangunan rumah warga Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan kembali dilaporkan mengalami kerusakan pasca tertimpa batang pohon kelapa.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar, Drs. Ahmad Aliefyanto, MM.Pub mengonfirmasi, "kerusakan menimpa bangunan rumah Raja Siang, warga Dusun Huluk, Desa Bontokoraang, Kecamatan Bontomanai".
"Kerusakan rumah dipicu oleh tumbangnya salah satu pohon kelapa yang menimpa atap bagian sisi sebelah kanan rumah milik korban Raja Siang"
"Kejadiannya sendiri, berlangsung pada sekira pukul 18.08 Wita, bertepatan dengan datangnya angin kencang yang disertai guyuran hujan deras".
Ahmad Aliefyanto menjelaskan, tidak ada korban luka ataupun meninggal dunia dalam insident tumbangnya batang pohon kelapa yang menimpa rumah korban.
"Akan tetapi, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah", ungkapnya, Sabtu, (7/12) malam.
Kejadian ini kata dia, telah ditindaklanjuti jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan memberangkatkan belasan orang personil tim reaksi cepat (TRC) untuk membantu percepatan penanganan pohon tumbang yang menutupi atap bangunan korban.
"Usai melakukan eksekusi pembersihan batang pohon kelapa yang menimpa bangunan rumah korban, kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan assesmant, proses kaji cepat, dan penyaluran bantuan logistik tanggap darurat bencana yang dipimpin Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik, Muhammad Ikbal". Jelasnya.
Bantuan logistik serupa turut diserahkan kepada warga Dusun Gantarang Lalang Bata, Desa Bontomarannu, Kecamatan Bontomanai yang sehari sebelumnya turut mengalami musibah kerusakan rumah akibat terjangan angin kencang, pada sekira pukul 14.00 Wita, hari, Jum'at, (6/12) siang kemarin.
Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik, Muhammad Ikbal mengonfirmasi, sampai hari ini, total kerusakan rumah warga yang diakibatkan oleh dampak cuaca ekstrem telah berjumlah lima unit.
"Tiga diantaranya tersebar di wilayah Kecamatan Bontomanai, sementara sisanya menimpa bangunan rumah milik warga kota Benteng", bebernya. (Fadly Syarif)