HALOSULSEL.COM, MAKASSAR -- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Makassar terus berupaya meningkatkan kesadaran kritis masyarakat dalam pengawalan pesta demokrasi 2024 kedepan. Salah satunya dengan menggelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipastif di Hotel Aerotel Smile Makassar Jl Muchtar Lutfi, Selasa (6/12/2022).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Sri Wahyuningsih. Dalam sambutannya ia mengatakan, kegiatan sosialisasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagi semua unsur masyarakat tentang kepemiluan.
"Menjadi sarana pendidikan politik, paling minimal masyarakat bisa saling mengingatkan politik yang jujur dan transparan. Hari ini banyak dari forum komunitas, ketika nanti pulang, kita harap mereka bisa membantu mensosialisasikan bagaimana menyalurkan suara dengan baik," ujarnya.
Ia juga menambahkan, agar masyarakat bisa lebih peka terhadap larangan-larangan politik. Termasuk menjauhi, segala bentuk praktek money politik (politik uang). Politik uang akan menimbulkan rusaknya tatanan demokrasi.
"Beras 5 liter, gula 1 kilo, minyak 1 liter, uang Rp50 ribu bahkan uang Rp100 ribu yang mereka terima tidak akan sebanding dengan akibat dari pemimpin yang politik uang. Sebab, ketika pemimpin seperti ini yang terpilih, mereka akan melakukan berbagai cara agar apa yang sudah mereka keluarkan minimal bisa kembali. Akan menjadi beban tersendiri bagi masyarakat kita nantinya," ungkapnya.
Pihaknya juga mengajak para peserta untuk bersama melakukan pengawalan dan pengawasan pemilu. Partisipasi masyarakat akan membantu mengurangi kecurangan-kecurangan sehingga hasil pemilu lebih baik, jujur, adil dan berkualitas.
"Jika nanti menemukan dugaan pelanggaran silahkan segera laporkan ke Bawaslu. Kami akan senang, tidak perlu khawatir terkait identitas. Kami akan mengunci rapat-rapat identitas pelapor," tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Abd Hafid mengungkapkan, jumlah pengawas yang ada tidak sebanding dengan yang diawasi. Minimnya jumlah anggota pengawas menjadi penyebab perlunya partisipasi semua elemen masyarakat untuk ikut serta melakukan pengawasan.
"Pengawas itu hanya ada 1 orang tiap kelurahan dan Makassar sendiri terdiri dari 143 kelurahan. Jika dilihat angkanya pasti masih kurang, maka perlu semua bisa terlibat," ungkapnya.
14 Februari yang lebih dikenal sebagai hari kasih sayang ungkap Hafid, semoga tetap berjalan dengan penuh kasih sayang di 2024. "Bertepatan dengan yang orang sebut sebagai hari valentine. Semoga juga bisa jadi hari anti kriminalitas," pungkasnya. (edh)