HALOSULSEL .COM, MAKASSAR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan mengungkap adanya satu kasus suspek COVID-19 di wilayahnya. Meski demikian, kasus tersebut tidak menimbulkan kekhawatiran serius dan telah ditangani oleh tim medis.
"Memang ada suspek, tapi tidak berbahaya. Alhamdulillah sudah diperiksa dan tidak ada masalah lagi," ungkap Kepala Dinkes Sulsel, HM Ishaq Iskandar, usai menghadiri kegiatan di Kantor Bea Cukai Makassar, Sabtu (21/6/2025).
Ishaq menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai potensi penyakit menular, terlebih di tengah tingginya mobilitas warga baik dari dalam maupun luar negeri. Ia menyebut, lalu lintas antarnegara seperti ke dan dari Malaysia, Thailand, serta Singapura perlu diantisipasi melalui penguatan sistem kesehatan.
"Kewaspadaan itu penting. Sama halnya seperti narkoba, penyakit juga butuh perhatian. Terutama karena Indonesia menjadi tujuan dan asal mobilitas internasional," jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, ia menyoroti perlunya pemeriksaan kesehatan ketat di pintu masuk seperti Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan Pelabuhan Makassar (eks Sukarno Hatta). Pemeriksaan itu dilaksanakan oleh Balai Besar Karantina Kesehatan, termasuk pengisian kartu kesehatan dan pemeriksaan gejala seperti demam atau batuk.
"Di Balai Karantina Kesehatan, proses sudah berjalan. Kalau ada yang demam, flu, atau batuk langsung diperiksa," lanjut Ishaq.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalin koordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan, termasuk dalam menyambut kepulangan jamaah haji ke Makassar dari Tanah Suci.
"Kami juga sudah bersiap saat proses debarkasi jamaah haji. Semua langkah antisipatif telah dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit," imbuhnya.
Ia juga mengajak media massa untuk turut serta mengedukasi masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan. "Media berperan penting untuk menyampaikan pesan kewaspadaan. Kalau flu atau batuk, pakailah masker. Kalau dari luar, biasakan mencuci tangan," ucapnya.
Terkait identitas suspek dan asal daerahnya, Ishaq tidak merinci lebih lanjut. Ia hanya menekankan bahwa gejala COVID-19 saat ini menyerupai flu biasa, namun masa penyembuhannya lebih panjang.(Has)