HALOSULSEL.COM, VIETNAM -- Timnas Indonesia U-22 sukses meraih kemenangan manis dan bersejarah pada Sea Games 2023. Tim asuhan Indra Sjafri menang 5-2 atas Thailand di laga final.

Kemenangan ini sekaligus mengakhiri dahaga gelar Tim Garuda delama lebih dari tiga dasawarsa atau tepatnya 32 tahun lalu di Manila, Filipina, 4 Desember 1991.

Bertanding di Stadion Olimpiade, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (16/5/2023). Garuda Muda langsung mengambil inisiatif serangan terlebih dahulu. Anak asuh Indra Sjafri itu langsung tancap gas sejak awal laga.

Thailand sendiri agak keteteran menghadapi permainan Indonesia. Alhasil tim Gajah Perang lebih memilih mengandalkan serangan balik.

Namun, Thailand lebih lebih dulu mengancam Tim Garuda lewat tendangan bebas pada menit ke-8. Bolanya berhasil dihalau Bagas Kaffa, sebelum disambut pemain Thailand di dalam kotak penalti.

Dua menit berselang, giliran Timnas U-22 yang mengancam lewat kerja sama Marselino Ferdinan dan Ramadan Sananta. Marselino kemudian mengiring bola ke depan, lalu melepaskan tendangan yang melebar dan tinggi. 

Jual beli serangan terus diperlihatkan kedua tim. Hingga akhirnya Timnas U-22 membuka keunggulan 1-0 lewat skema lemparan jarak jauh yang dilepaskan Alfeandra Dewangga pada menit ke-21. 

Sananta melakukan tandukkan, bek Thailand Songchai Thongcham mencoba menghalau tapi bola tetap masuk ke gawang.

 Unggul satu gol, Timnas Indonesia tidak mengendorkan serangan. Thailand pun demikian berusaha menyamakan kedudukan. 

Jelang turun minum, tepatnya di masa injury time babak pertama Indonesia mendapat gol lagi. Adalah striker muda PSM Makassar, Ramadhan Sananta kembali mencetak gol keduanya di laga final. 

Gol berawal dari sebuah kemelut setelah terjadi pelanggaran. Rizky Ridho yang mendapat gol dari wasit menendang lambung bola ke arah gawang lawan. Ramadhan dengan cerdik memanfaatkan situasi menjadi gol. 

Timnas Thailand sempat protes karena menganggap bola itu adalah bola fair play, usai terjadi pelanggaran di kotak penalti Indonesia. Wasit ternyata tetap mengesahkannya.

Memasuki babak kedua, Thailand yang tertinggal dual gol langsung mengambil kendali permainan. Sementara Timnas U-22 memilih bermain di belakang dengan banyak menempatkan pemain.

Peluang emas pun didapatkan Thailand melalui tendangan sudut yang dilepaskan Channarong dan disambut dengan sundulan Anan Yodsangwal tanpa pengawalan ketat. Thailand akhirnya sukses memperkecil ketertinggalannya menjadi 1-2 pada menit ke-65. 

Kecolongan satu gol, Timnas U-22 mulai bermain ke depan lagi. Sejumlah peluangpun sempat didapat namun tak ada yang jadi gol.

Termasuk peluang jelang 10 menit akhir laga, Marselino nyaris membawa Timnas U-22 mencetak gol lagi lewat tendangan bebas terarah tapi bisa ditepis Soponwit Rakyart.

Tak mau menyerah, Thailand memanfaatkan menit-menit akhir dengan menggempur Indonesia yang mulai menurunkan tempo permainan untuk mengamankan kemenangan. 

Tapi lagi-lagi, sama pada pertandingan melawan Vietnam di perempat final sebelumnya, tambahan waktu 7 menit membuat laga kian terasa amat lama bagi Timnas dan Supporter Indonesia.

Dan betul saja drama injuri time terjadi lagi. Tapi kali ini tidak menguntungkan bagi Indonesia. 

Betapa tidak, detik-detik jelang laga tuntas, official Indonesia sudah melakukan selebrasi, karena wasit telah bunyikan pkuit dua kali saat Thailand hendak melakukan lemparan ke dalam. 

Namun ternyata laga masih lanjut. Wasit justru memberi tendang bebas kepada Thailand karena menganggap terjadi pelanggaran sebelumnya sebelum bola keluar lapangan. 

Di moment itulah, Timnas Garuda lengah, Thailand menyamakan skor menjadi 2-2 lewat Yotsakon Burapha yang merobek gawang Indonesia. 

Ironinya, setelah gol itu Yotsakon dan para pemain melakukan selebrasi di depan bench Indonesia, sehingga memicu keributan.

Pelatih Indra Safri dan Official Indonesia sempat protes, mengingat laga tambahan waktu telah telah berjalan lebih 8 menit. Tapi wasit tak bergeming Skor 2-2 memaksa laga lanjut ke extra time.

Lanjut di babak pertambahan waktu, drama kembali terjadi. Disaat keputus asaan nyaris menghampiri, Timnas Indonesia justru langsung menhentak di babak awal perpanjangan waktu. Bahkan Garuda Muda sukses mencetak gol melalui aksi ciamik Irfan Jauhari. 

Gol awal kebangkitan Tim Merah Putih ini pun kembali memicu keributan di bench kedua tim. 

Banyak kartu merah diberikan wasit kepada kedua tim karena bikin gaduh. Dua pemain, masing-masing dari Thailand dan Indonesia, diusir wasit. Beberapa ofisial tim juga kena kartu merah.

Tak lama berselang, Thailand bermain dengan 9 orang. Khamdee menelan kartu kuning keduanya, usai melanggar Rio Fahmi. Skor 3-2 bertahan hingga jeda.

Selepas istirahat, Indonesia semakin diatas angin, bahkan dengan sisa tenaga bisa menambah dua gol lagi melalui Fajar dan Beckham Putra. Keduanya mencatatkan namanya di papan skor, untuk memastikan kemenangan 5-2 Indonesia atas Thailand hingga laga bubar.

 

Susunan pemain

Timnas Indonesia U-22: 20-Ernando Ari; 2-Bagas Kaffa, 5-Rizky Ridho, 4-Komang Teguh, 13-Haykal Alhafiz; 14-Fajar Fathur Rachman, 19-Alfeandra Dewangga (Muhammad Ferrai 70'), 15-Muhammad Taufany (Ananda Raehan 47'), 7-Marselino Ferdinan, 8-Witan Sulaeman (Rio Fahmi 90+4'); 9-Ramadhan Sananta (Irfan Jauhari 55').

Thailand: 1-Soponwit Rakyart; 6-Airfan Doloh (Apisit Saenseekammuan 73'), 2-Bukkoree Lemdee (Phongsakon Tsirat 30'), 3-Chatmongkol Rueangthanarot, 4-Jonathan Khemdee; 5-Songchai Thongcham, 7-Channarong Promsrikaew, 8-Teerasak Poephimai, 10-Achitpol Keereerom (Anan Yodsangwal 30'); 17-Settasit Suvannaseat (Yotsakon Burapha 88') 19-Chayapipat Supunsasuch (Purachet Thodsanit 47')