HALOSULSEL.COM, MAROS -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maros menggelar pameran kontemporer bertema tradisi bertani. Pameran digelar di lantai dasar Grand Mall Maros, Kecamatan Mandai.
Terlihat Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari ikut hadir membuka kegiatan. Dirinya sangat mengapresiasi terselenggaranya pameran temporer ini.
"Hari ini melalui Dinas Kebudayaan Maros, kita menampilkan kembali alat-alat bertani yang dulu dipakai oleh nenek moyang kita. Maros tidak hanya menjual dongeng semata, tetapi ada bukti nyata," sebutnya.
Generasi milenial saat ini ungkap Suhartina, diharap bisa ikut berpartisipasi dalam mempertahankan kebudayaan. "Butuh generasi mudah untuk terlibat dalam melestarikan. Mungkin dengan membantu mempublikasi lewat akun sosial media mereka," ujarnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Andi Nurfaidah mengatakan, pameran temporer ini memperkenalkan alat-alat bertani yang telah ada sejak 2000 tahun lalu.
"Alat-alat pertanian koleksi dari museum. Bahkan paling tua ada yang berumur 2000 tahun," sebutnya.
Pameran yang berlangsung dua hari ini, 18-19 Juni 2022 sengaja digelar di salah satu pusat keramaian. Pelaksanaannya pun diluar hari kerja, ini akan memperkaya pengetahuan masyarakat kita.
"Ini agar masyarakat bisa dengan sengaja dan tidak sengaja ikut berkunjung. Mungkin ada yang lewat ingin berbelanja, tetapi melihat ada stand pameran malah singgah," ujar Nurfaidah.
Lebih lanjut, beberapa alat-alat pertanian ini ditemukan dari beberapa daerah yang ada di Kabupaten Maros. Seperti Mallawa, Tanralili, Simbang dan beberapa daerah lainnya.
"Maros memang kaya akan banyak peninggalan, buktinya alat yang dipamerkan ini. Ada Kandao (sabit), Pajjeko (alat bajak sawah), Bingkung (cangkul), Salaga dan alat penumbuk Padi dan masih banyak lagi," pungkasnya. (edh)