HALOSULSEL.COM, TURKI -- Calon petahana Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memenangkan pemilihan umum (pemilu) putaran kedua. Erdogan mengungguli pesaingnya, Kemal Kilicdaroglu.

Dengan begitu, Erdogan kini memasuki dekade ke-3 sebagai penguasa di Negara Gerbang Timur dan Barat tersebut. Erdogan akan kembali memimpin Turki hingga 2028.

Yang menarik, pemimpin yang dicintai banyak umat Islam dunia ini juga berhasil mematahkan prediksi hasil lembaga survei. Dimana lembaga sejumlah hasil survei meyakini Erdogan bakal kalah pada Pilpres hanya satu putaran.

Faktanya, Erdogan yang diprediksi kalah oleh lembaga-lembaga survei justru keluar sebagai pemenang dalam dua putaran.

Di putaran pertama Erdogan meraup 49,5% suara mengungguli Kilicdaroglu yang meraup 44,9%. Karena tak ada yang meraup lebih dari 50% suara, maka digelarlah Pilpres putaran kedua.

Lalu , di Pilpres diputaran kedua, hasil pemungutan suara yang digelar hari Minggu, Erdogan dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) nyatanya kembali menang dengan meraih 52,14 persen suara.

Sedangkan rivalnya, Kemal Kilicdaroglu dari Partai Rakyat Republik (CHP) meraih 47,86 persen suara. Selisih perolehan suara keduanya cujup jauh, mencapai sekitar 2 juta suara.

Kemenangan inipun disambut jutaan pendukung Erdogan. Mereka tampak merayakan kemenangan kandidat mereka di berbagai sudut Turki, seperti dilaporkan Russia Today (RT).

Sementara Erdogan dalam komentar pertamanya usai pemilu ditutup, berterima kasih kepada rakyat Turki karena sudah memilih dia.

"Saya berterima kasih kepada anggota bangsa kami karena telah mempercayakan saya dengan tanggung jawab untuk memerintah negara ini sekali lagi selama lima tahun mendatang," kata pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) itu, seperti dikutip Aljazeera.

Ribuan orang juga terlihat berkumpul di depan Istana Kepresidenan Ankara, menunggu Erdogan memberikan pidato usai sukses mendepak Kilicdaroglu.

Kepada ribuan pendukungnya, Erdogan menyampaikan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk "mengesampingkan semua perdebatan dan konflik terkait periode pemilu".

Ia juga mengatakan Turki perlu bersatu untuk mencapai "tujuan dan impian nasional."

"Kami telah menyelesaikan putaran kedua pemilihan presiden dengan dukungan rakyat kami," kata Erdogan. "Insyaallah kami akan layak atas kepercayaan Anda seperti yang telah kami lakukan selama 21 tahun terakhir," tuturnya dikutip dari Al Jazeera, Senin (29/5/2023).

Dia menambahkan bahwa 85 juta warga negara itu adalah "pemenang" dari dua putaran pemungutan suara pada 14 Mei dan 28 Mei. (*)